Nilai Manfaat Air dan Tarifikasi Layanan Air di DAS Kali Brantas

Penerapan ekonomi rekayasa sebagai instrumen dalam pengelolaan sumberdaya air merupakan suatu upaya menciptakan alokasi air yang sangkil dan pembebanan biaya pengelolaan yang optimal, demi kelestarian sumberdaya itu sendiri. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan ekonomi rekayasa sebagai instrumen pengelolaan air untuk mengetahu manfaat air dan melakukan pembebanan biaya pengelolaan secara optimal di DAS Kali Brantas. Metode penelitian dilakukan dengan terlebih dulu menghitung manfaat air, lalu mengalokasikan biaya jasa pengelolaan melalui suatu pemrograman linier. Pemrograman ini melibatkan variabel-variabel: pemakaian air, nilai manfaat dan biaya serta diterapkan pada lima sektor pemanfaat air (pertanian, pembangkitan energi, air baku untuk industri dan domestik, serta pengendalian banjir) sehingga akhirnya didapatkan suatu pembebanan biaya pengelolaan yang optimal. Hasil analisa menunjukkan nilai manfaat air per-tahun 2006 adalah sebagai berikut: sektor pertanian Rp 1.003,48/m³; pembangkitan energi Rp 29,61/kW-jam; air baku untuk industri Rp 9.137,48/m³; air baku untuk domestik Rp 780,27/m³ dan pengendalian banjir Rp 12,44/m³. Melalui optimasi (pemrograman linier) didapat persamaan berpangkat untuk menghitung harga layanan jasa air di DAS Kali Brantas. Untuk tahun 2006 persamaan memberi harga jasa pengelolaan air yang optimal bagi pengguna air adalah: sektor pertanian Rp 60/m³; pembangkitan energi Rp 39/kW-jam; air baku untuk industri Rp 626/m³; air baku untuk domestik Rp 43/m³ dan pengendalian banjir Rp 67/m³, untuk tingkat pemakaian air seperti pada tahun 2006. Persamaan dari hasil pemrograman ini bersifat generik dan dapat digunakan menghitung harga layanan air sesuai alokasi layanan yang dipergunakan. Bila harga layanan air dibebankan pada sektor komersial sesuai kebijakan subsidi Pemerintah saat ini, maka timbul deviasi yang seharusnya ditanggung Pemerintah. Disarankan untuk mengembangkan penelitian ini agar dapat diaplikasikan dalam proses pengambilan keputusan oleh Pemerintah, maupun untuk tujuan ilmiah dengan penerapan teori-teori alokasi sumberdaya lainnya.

Sumber

Tahun Terbit