Pola Tanam Optimal pada Lahan Sawah Irigasi

Penelitian dilakukan di WKPP Cicadas, Binong, Jawa Barat pada tahun 1992. Wawancara dilakukan terhadap 95 orang petani yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola tanam yang optimal melalui penerapan model program linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tidak memanfaatkan sumber dayanya secara optimal, yaitu pendapatannya masih dapat ditingkatkan dengan menerapkan pola tanam yang optimal. Pola tanam yang dianjurkan untuk lahan kecil adalah Padi + Ikan - Ikan - Padi + Ikan - Kacang panjang, sedangkan untuk lahan luas adalah Padi + Ikan - Padi + Ikan - Ikan dan Kacang Panjang. Dibandingkan dengan pola tanam aktual yang dilakukan petani, pola tanam yang dianjurkan akan meningkatkan pendapatan tahunan petani masing-masing sebesar 75% (atau Rp 408.277), dan 24,8% (atau Rp 514.642), untuk lahan kecil dan luas. Tanah dan modal adalah sumber daya yang langka bagi petani seperti yang ditunjukkan oleh nilai harga bayangan bukan nol. Tenaga kerja keluarga tersedia untuk bertani dalam setiap kegiatan yang diperlukan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa untuk lahan kecil, perubahan harga komoditas tidak mempengaruhi pola tanam optimal, sedangkan untuk lahan luas penurunan harga sepuluh persen akan mengubah pola tanam optimal.

Sumber

Tahun Terbit