Masalah utama dalam usahatani pada lahan kering berlereng bila tanpa disertai tindakan konservasi tanah akan menimbulkan erosi tanah. Erosi tanah menyebabkan terjadinya kerusakan lahan pertanian berupa kemunduran sifat-sifat (fisik, kimia, dan biologi) tanah serta menurunkan produktivitas lahannya. Erosi tanah sangat merugikan, produktivitas tanahnya semakin rendah. Peranan teknik konservasi tanah sangat penting dalam menanggulangi erosi dan memperbaiki tanah yang telah rusak. Teknik konservasi tanah adalah cara-cara pengawetan tanah, yang merangkum tiga macam pengertian yaitu : a) melindungi tanah terhadap kerusakankerusakan, b) memperbaiki tanah yang telah rusak, dan c) membuat tanah sedapat mungkin menjadi subur. Dalam praktek penerapan teknik konservasi tanah di lapangan, digunakan dua metode konservasi tanah yaitu metode konservasi mekanik dan metode konservasi vegetatif. Metode konservasi mekanik adalah berupa pembuatan bangunan-bangunan pencegahan erosi dan manipulasi mekanik tanah dan permukaan tanah (pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan teras, guludan, saluran pembuangan air (SPA), bangunan terjunan air (BTA), rorak, chekdam sumbat gully, dan sebagainya. Sedangkan metode vegetatif ditujukan untuk mengurangi energi pukulan butir-butir hujan di permukaan tanah, mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off), memperbesar kapasitas infiltrasi dan mengurangi kandungan air tanah. Kemempanan teknik konservasi tanah di lahan kering terhadap erosi tanah dan produktivitasnya berbeda untuk tiap lokasi. Hal ini karena daya dukung lahan (spesifik tapak, sifat dan watak tanah serta iklim) yang berlainan. Kesungguhan pengguna teknologi dalam menjalankan teknik konservasi tanah ikut menentukan keberhasilan peningkatan lahan kering yang terdegradasi.