Pengaruh Jenis dan Ketebalan Mulsa dalam Mempertahankan Kandungan Air dan Dampaknya terhadap Tanaman Kedelai (Glycine max (L)) di Lahan Kering

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan, hasil, dan kelayakan finansial penggunaan mulsa dan pupuk buatan pada usahatani cabai merah di luar musim. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Bandung, Jawa Barat (±1.250 m dpl) pada musim hujan (Oktober 1999 – Juli 2000). Rancangan percobaan menggunakan petak terpisah. Mulsa sebagai petak utama dan sebagai anak petak adalah dosis pemupukan berimbang, serta ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak terjadi interaksi yang nyata antara mulsa plastik hitam perak dan dosis pupuk (NPK) terhadap pertumbuhan dan hasil cabai. Secara independen, penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan jumlah buah sehat per tanaman, bobot buah sehat per tanaman, dan bobot buah sehat per petak secara nyata. Penggunaan mulsa plastik hitam perak juga dapat menekan serangan Thrips, namun tidak berpengaruh terhadap kerusakan akibat serangan ulat grayak, Spodoptera litura. Penggunaan ketiga dosis pupuk (NPK) yang diuji tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap jumlah buah sehat per tanaman, bobot buah sehat per tanaman, bobot buah sehat per petak, dan tidak berpengaruh terhadap kerusakan tanaman cabai oleh Thrips dan S. litura. Secara teknis penggunaan mulsa plastik hitam perak dan dosis pupuk (150 kg N/ha + 150 kg P2 O5 /ha + 150 kg K2 O/ha) memberikan hasil produksi cabai yang tinggi (147,36 kg per 220 m2 ) dan efisien dari segi penggunaan pupuk. Secara ekonomis hasil analisis anggaran parsial juga menunjukkan bahwa perlakuan tersebut merupakan perlakuan yang paling menguntungkan, ditunjukkan oleh tingkat pengembalian marjinalnya paling tinggi (557,51%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk usahatani cabai merah di luar musim.

Sumber

Tahun Terbit