Mina padi merupakan metode pemeliharaan ikan dan padi dalam satu hamparan sawah. Penerapan sistem mina padi dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah karena selain padi, petani juga akan mendapatkan ikan. Budidaya ikan sistem mina padi di Kabupaten Cianjur umumnya dilakukan pada periode penyelang antar-pertanaman padi dan tumpang sari bersama padi. Dengan demikian, dalam sekali siklus budidaya sistem mina padi dapat dilakukan 2 kali pemanenan ikan dan 1 kali pemanenan padi. Informasi mengenai wilayah yang berpotensi untuk lokasi budidaya merupakan faktor penting dalam pengembangan perikanan. Informasi dan data potensi lahan akan memberikan panduan dalam memilih lokasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian lahan untuk mina padi serta merumuskan arahan pengembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Cianjur. Kesesuaian lahan untuk mina padi pada penelitian ini dibangun berdasarkan kesesuaian lahan untuk padi sawah dan ketersediaan daerah irigasi. Data dan informasi wilayah yang potensial dihasilkan melalui analisis kesesuaian lahan dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Rumusan arahan pengembangan dilakukan dengan analisis (A’WOT), yaitu kombinasi analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) dan analisis SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat). Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa lahan yang sesuai untuk mina padi sebesar 13.004 hektar atau 3,59% dari total luas wilayah Kabupaten Cianjur. Diantara lahan yang sesuai tersebut, lahan yang sesuai dan tersedia sebesar 9.553 ha (2,64%) dan lahan yang sesuai tetapi tidak tersedia sebesar 3.451 ha (0,95%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perencanaan lebih lanjut untuk pengembangan perikanan di Kabupaten Cianjur.