Respon Bibit Kakao terhadap Pemberian Pupuk Organik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Dolomit pada Tanah Sulfat Masam

Produktivitas lahan sulfat masam tergolong rendah disebabkan oleh rendahnya ketersediaan unsur hara dan tingkat kemasaman tanah yang tinggi. Untuk menjadikan kondisi media tanam yang memiliki kondisi keseimbangan ketersediaan unsur hara, sifat fisik dan biologis pada tanah sulfat masam diperlukan bahan organik dan kapur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons bibit kakao dan dosis terbaik dari pemberian pupuk organik limbah cair pabrik kelapa sawit dan dolomite. Pelaksanaan penelitian di Jambi dari September 2012 sampai Maret 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) pola faktorial, faktor pertama dosis limbah cair pabrik kelapa sawit (0, 70, 140 dan 280 ml.polybag-1 atau setara 0, 28.000, 56.000 dan 84.000 l.ha-1 ). Faktor kedua dosis kapur (0, 2 dan 4 g.polybag-1 atau setara 0, 800 dan 1600 kg.ha-1 ). Tanaman indikator yang digunakan adalah Kakao Lindak Klon ICS 13. Tanah sulfat masam berasal dari Desa Lagan Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa respons bibit kakao terhadap pemberian pupuk organik limbah cair pabrik kelapa sawit dan kapur menunjukkan pengaruh pada peningkatan pertumbuhan vegetatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa perlakuan kapur 800 kg.ha-1 dan pupuk organik limbah cair pabrik kelapa sawit 84.000 l.ha-1 merupakan perlakuan terbaik dengan nilai pengamatan tertinggi pada tinggi tanaman, bobot kering tajuk, luas daun dan nisbah tajuk akar.

Sumber

Tahun Terbit