Sistem irigasi di Indonesia telah mulai dibangun sejak jaman penjajahan Belanda sampai sekarang, dan mulai mengalami kerusakan akibat dari umur layanan yang terlewatkan, bencana alam, pengelolaan yang belum optimal dan lemahnya sistem rehabilitasi. Agar hal tersebut tidak mengganggu ketahanan pangan nasional maka perlu diadakan modernisasi irigasi. Modernisasi Irigasi merupakan upaya untuk mewujudkan sistem pengelolaan irigasi partisipatif yang berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan yang efektif dan efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Sebelum dilaksanakannya modernisasi irigasi perlu diketahui tingkat kesiapan suatu daerah irigasi menerima modernisasi irigasi, dengan menggunakan analisis Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi (IKMI). Analisis IKMI menggunakan variabel lima pilar modernisasi irigasi, yaitu: ketersediaan air, prasarana irigasi, institusi pengelola, sistem pengelolaan dan sumber daya manusia (SDM). Dan untuk memudahkan para surveyor mengelola data survei maka dibuatlah sistem yang bernama PEDIKMI (Pengelola Data IKMI) yang berbasis web.