Analisis Kesiapan Modernisasi Daerah Irigasi Kedung Putri pada Tingkat Sekunder Menggunakan Metode K-Medoids Clustering

Persiapan modernisasi Daerah Irigasi (DI) Kedung Putri memerlukan penilaian menyeluruh pada pilar-pilar irigasi, salah satunya pada tingkat sekunder. Untuk memudahkan dalam penilaian dan rencana pengembangan, dilakukan suatu clustering dengan metode k-medoids yang menggunakan suatu data representatif (medoid) sebagai pusat cluster. Selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Penilaian kinerja 21 saluran sekunder dinyatakan dalam indeks kesiapan modernisasi irigasi (IKMI). Hasil penilaian menunjukkan bahwa 9,52% termasuk dalam kriteria baik, 71,43% termasuk dalam kriteria cukup, dan 19,05% termasuk dalam kriteria kurang. Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa DI Kedung Putri belum siap untuk modernisasi. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan penyempurnaan sistem secara berkelompok, yaitu dengan pengelompokan berdasarkan kemiripan (clustering). Metode yang digunakan yaitu k-medoids clustering menggunakan software RapidMiner 9.0. Hasil clustering menunjukkan bahwa jumlah cluster paling optimal adalah 4 cluster, dengan nilai Davies Bouldin Index (DBI) -1,959. Anggota cluster 0, 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 6, 6, 8, dan 1 saluran sekunder. Selanjutnya diperlukan penyusunan skala prioritas pengembangan cluster berdasarkan kinerja pilar-pilar irigasi pada saluran sekunder. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa urutan prioritas pengembangan dimulai dari cluster 0, diikuti dengan cluster 2, 1, dan 3. Rekomendasi pengembangan saluran sekunder yang tergabung pada cluster 0 antara lain dengan peningkatan pasokan air, pemeliharaan rutin prasarana, pendampingan teknis, dan kampanye publik dalam pengelolaan irigasi. Saluran sekunder yang tergabung pada cluster 3 memiliki kinerja baik pada seluruh pilar, sehingga hanya perlu mempertahankan pola operasi dan pemeliharaan yang ada.

Sumber

Tahun Terbit