DUKUNGAN PEMBANGUNAN IRIGASI DAN LAHAN KERING TERHADAP KEMANDIRIAN PANGAN

Di Pulau Jawa sistem irigasi dalam skala kecil telah dikembangkan oleh masyarakat sejak tahun 1880, yaitu seluas 1,1 juta ha. Irigasi yang dibangun sangat bermanfaat sebagai sumber pangan yang pada waktu itu populasi penduduk Pulau Jawa hanya 19,5 juta. Perkembangan sistem irigasi telah tumbuh dengan laju 1,21 persen per tahun pada periode 1880-1915, dan mencapai 1,62 juta ha pada tahun 1915. Pemerintah kolonial Belanda mengembangkan sistem irigasi dalam skala besar seluas 34.000 ha di Sidoarjo, Jawa Timur menggunakan sumber air dari Sungai Brantas (FAO, 2012). Pengembangan sistem irigasi menjadi salah satu prioritas pada masa pemerintahan setelah tahun 1945. Pada tahun 1969, program rencana pembangunan lima tahun yang pertama (Repelita I) dimulai. Sejak saat itu Indonesia memiliki program intensifikasi padi yaitu program utama untuk dapat memenuhi kebutuhan padi sendiri. Selain itu terdapat program ekstensifikasi meliputi penggunaan air irigasi, varietas berdaya hasil tinggi, pemupukan dan pestisida. Program pengembangan irigasi meliputi rehabilitasi jaringan irigasi eksisting, pengembangan daerah layanan menurut skema yang ada saat itu, konstruksi sistem irigasi baru, perbaikan sistem irigasi eksisting, implementasi program operasional dan pengelolaan yang efisien, diperkuat oleh Perkumpulan Pemakai Air, dan beberapa perkumpulan lain. Pemanfaatan lahan kering untuk mendukung pembangunan pertanian dihadapkan pada beberapa kendala, baik bio fisik maupun sosial ekonomi. Kendala biofisik utama adalah ketersediaan air, selanjutnya kondisi topografi (kemiringan lahan) dan kesuburan tanah yang rendah. Dalam batasan tertentu kendala biofisik dapat diminimalisir dengan menerapkan suatu inovasi teknologi yang tepat, tetapi jika terlalu berat, penerapan suatu inovasi teknologi menjadi tidak efektif dan tidak ekonomis. Dalam menentukan kebijakan mendukung kemandirian pangan harus tepat yaitu dengan melakukan pembangunan irigasi skala kecil dan secara simultan melakukan pembangunan pertanian lahan kering.

Sumber

Tahun Terbit