Ayam lokal tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, dengan tiga pola pemeliharaan yang saat ini masih dilakukan yaitu ekstensif, semi-intensif dan intensif. Usaha ayam dengan pola intensif dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha. Pangsa pasar produk ayam lokal masih sangat terbuka dengan segmen pasar tersendiri. Usaha ayam lokal untuk tujuan produksi telur maupun daging mampu memberikan manfaat ekonomi yang layak bagi seluruh pelaku yaitu, pembibit, pembudidaya, pedagang, distributor dan pengecer. Penguatan kelembagaan setara koperasi yang bergerak pada kegiatan subsistem hulu dan subsistem hilir dapat meningkatkan pendapatan peternak. Hal ini dapat dilakukan melalui usaha yang dikelola secara individu maupun usaha yang dikelola oleh koperasi, sehingga terwujud perbaikan efisiensi usaha ayam lokal. Dukungan pemerintah diperlukan dalam kapasitasnya sebagai penggerak dan pembina untuk meraih keberhasilan agribisnis ayam lokal yang mampu mensejahterakan peternak.